March 1, 2021

Semua Bisa Bicara


Saya rasa, kita semua punya satu kebiasaan yang tanpa sadar sering dilakukan, yaitu menepis kemampuan alam semesta dalam memberikan frekuensi nya. Kadang kita terlena dengan sibuk terhadap diri sendiri. Melakukan rutinitas hidup hanya demi mengejar prinsip. Mengesampingkan komunikasi demi mempertahankan rasa aman, dan menghindar dari masalah hanya karena takut keluar dari nyaman. 

Tuhan itu memberikan semua yang ada di jiwa-raga ini untuk digunakan secara maksimal. Diawali dengan diberikan 100 juta sel saraf dan neuron di otak. Lalu sejalan dengan waktu, seiring berkembangnya proses pendewasaan manusia, dilemparkan balik ke kita. Mau tidak memaksimalkan yang sudah ada? Sesungguhnya sudah disiapkan semuanya dari apa yang diinginkan sampai apa yang dibutuhkan. Walau pemberian-Nya bukan dalam bentuk fisik, tapi Ia berikan lewat kesempatan. Semua disiapkan lewat perantara-Nya, yaitu alam semesta. Universe took a great deal of time orchestrating your journey. Jadi sebenarnya tergantung kita mau menggunakannya apa tidak. Seserius apa kita mau menjemputnya? 

Alam semesta akan memberi bantuan dengan suka cita bila digunakan. Kalau diem aja, ya tidak akan dapat apa-apa. Manusia tidak bisa hanya berdoa, tidak bisa hanya berkutat dalam pikiran sendiri atau membuat kesimpulan hanya dari kacamata dirinya. Kita membutuhkan partikel-partikel yang ada di bumi ini untuk mewujudkan apa yang kita mau. Harus juga mengerti bahwa frekuensi yang dikejar bisa terwujud dengan berani bicara. Keinginan bisa tercapai bila menggunakan komunikasi sebagai perantara. Titik-titik bisa menjadi sebuah garis. Mimpi bisa terwujud dari orang lain. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri. Semua membutuhkan bantuan. Termasuk juga mengejar impian-impian yang selama ini kita cari. Yang membuat gagal tersambung hanyalah ego. Sering kali menyelesaikan masalah dengan nutup mata apa yang ada di sekitar kita, terbiasa menciptakan drama di kepala sendiri. Semua bisa terkoneksi dengan komunikasi. Kalau kita memilih untuk peka, universe will respons.