September 6, 2018

Selingkuh Itu Salah Siapa?



Robert Sternberg merupakan pakar Psikologi favorit saya. Dari 4 tahun kuliah Psikologi, teori dia paling nyantol di otak dan yang paling saya benarkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia membuat teori bahwa cinta yang sempurna dapat dipahami melalui tiga komponen membentuk metafora segitiga yang saling berinteraksi satu sama lain, disebut sebagai Triangular Theory of Love. Ketiga komponen ini ialah Intimacy (Keintiman) yang meliputi perasaan keterikatan dan kedekatan, Passion (Gairah) yang meliputi daya tarik seksual, dan Commitment (Komitmen) yang meliputi kesetiaan. Masing-masing dalam komponen ini bisa berdiri sendiri, namun untuk menghasilkan Consummate Love diperlukan kombinasi dari ketiga nya.

Ketiga komponen diatas merupakan gambaran hubungan cinta yang ideal, namun bukan tandanya tanpa ketiga nya tidak bisa dijalankan. Banyak pasangan yang tidak memiliki ketiga komponen diatas sekaligus, ada yang hanya dua, atau bahkan satu. Pernahkah anda mendengar pasangan yang sudah bertahun-tahun lamanya tetap setia tanpa berhubungan intim? Hubungan yang dijalani tanpa komponen Passion disebut hubungan Companionate Love, yaitu cinta yang idealnya dirasakan kepada orang tua atau anak.  Ada juga pasangan yang hanya memiliki komponen Commitment saja, tanpa adanya Intimacy & Passion, biasa ditemui pada hubungan suami-istri yang sudah tidak lagi merasa cocok namun dipertahankan hanya demi anak, disebut sebagai Empty Love. Hubungan tidak ideal tetap bisa dijalankan. Namun kekurangan dalam salah satu komponen ini yang menggiring banyaknya hubungan diam-diam dibelakang pasangan atau yang sering kita sebut sebagai selingkuh. 

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari hari mengenai perselingkuhan hanya pada wilayah komponen Passion saja, tidak ada Intimacy dan Commitment apapun, disebut sebagai Infatuated Love. Kasarnya, selingkuh yang dilakukan hanya untuk berhubungan intim karena merasa pasangan tidak memberikan kepuasan birahi yang sesuai. Ada juga perselingkuhan yang dilakukan demi mendapatkan Intimacy, tanpa hubungan intim sekalipun karena ia merasa tidak bisa curhat isi hati nya kepada pasangannya sendiri. Selingkuh memang salah, namun dari pandangan pribadi, walaupun saya tidak membenarkan perbuatan selingkuh, tapi tidak pula sepenuhnya menyalahkan orang yang selingkuh. Saya percaya dalam menjalani suatu hubungan, semua ada sebab-akibat. Setiap pasangan wajib untuk berusaha memberikan tiga komponen diatas secara lengkap dan dorong diri sendiri dan pasangan untuk menjaga nya agar tetap utuh. Saya sebutkan sekali lagi; Intimacy, Passion, dan Commitment. Apabila dalam menjalani-nya dirasa satu atau dua komponen telah hilang dan susah untuk menghidupkan-nya lagi, berarti ini saat nya interospeksi kembali mengenai hubungan yang telah dijalani. Disaat inilah selingkuh menjadi hal yang rentan dilakukan karena perbuatan selingkuh kecil kemungkinannya muncul disaat ia mendapatkan tiga komponen dari pasangannya secara lengkap.

Saya ingin memberikan pandangan kepada kalian yang disakiti pasangan karena selingkuh. Sebelum menghakimi dia yang telah menyakiti kita, coba introspeksi diri sendiri terlebih dahulu. Sudah kah kita memberikan yang terbaik? Ketiga komponen lengkap, bukan hanya dua, bukan hanya satu. Saya percaya dalam hubungan serius, pasangan akan bahagia disamping kita bila kita terus memberikan, karena alasan selingkuh itu sebenarnya simpel; Mereka hanya membutuhkan komponen yang hilang, komponen yang lupa diberikan oleh kita. Mungkin kita sudah merasa maksimal, namun pasangan kita yang merasakan. Sama halnya apabila kita yang selingkuh, secara tidak sadar sebenarnya ada komponen yang tidak diberikan oleh pasangan sehingga kita mencari komponen kosong tersebut pada orang lain.

Pada intinya, harus saling interospeksi di saat salah satu diantara kalian selingkuh. Jangan juga kita salahkan pihak ketiga, karena mereka tidak akan pernah ada bila suatu hubungan dari kedua pihak baik-baik saja. Di selingkuhin itu sakit. Jadi sebelum terjadi pada kita, yuk bersama jaga ketiga komponen ini agar selalu ada.

Sebelum menyesal :)


2 comments:

Anonymous said...

jangan selingkuhin aku yah. ciehhh hahahahahaha

Anonymous said...

Haekal yah?