August 10, 2022

Masanya Menempatkan Emosi

Pilah lah emosi-mu. 

***

Tempatkan rasa emosi kepada orang yang berarti. Pasangan, keluarga dan teman-teman dekat. Rangsangan emosi negatif diluar tiga pilar itu gak perlu di masukkan dalam hati. Apabila mengandung hak asasi, baru boleh bereaksi. Kalau hanya berupa implicit dalam bentuk sindiran atau sekedar dipanas-panasi untuk menampung ego nya, sayangi energi, waktu dan batasi diri. Kita memiliki stress level tersendiri dan cerita masa lalu yang berbeda satu sama lain. Bagaimana meng-handle trauma di past life, sedang ada faktor apa saja yang membuat sedih, marah, kecewa, kadang output nya berbeda-beda. Sering terjadi tanpa sadar jadi attack orang lain. Well, you will never know apa yang sedang terjadi dengan orang ini, but you must be understand kalau setiap orang pernah ada di level insecure, termasuk kita sendiri. Are you the one who makes them feel insecure? Maybe yes but probably no. Sering terjadi saat kita secara subjektif di attack, sebenarnya itu luapan amarah yang poros nya bisa berasal dari mana aja. You don't need to fix them, they will heal themself one day.  Usaha aja untuk being non-judgemental terhadap orang yang sedang loud. Itu ialah respons awam manusia untuk menutupi insecurity. Maka itu gak perlu dilawan emosi nya. Let them attack you. Minta maaf kalau salah, tapi cukup diam kalau gak ada yang perlu diluruskan. We must realize that we are not an angel. Mau bersikap kayak apa, tetap akan ada celahnya untuk gak disukai. Kita gak bisa mengontrol pandangan dan perlakuan orang lain, tapi bisa mengontrol diri sendiri. Baik sama semua orang dan gak mudah ke kepancing emosi adalah contohnya. Di dunia ini manusia jalan bersamaan dengan problem hidup beda-beda. Semua punya cara stress coping mechanism nya masing-masing. Bagaimana bereaksi terhadap suatu trigger, akan menguji how happy our life are. 

Silent is golden.


No comments: